Sindrom Ovarium
Polikistik (SOPK)
Sindrom ovarium polikistik (SOPK) atau polycystic ovary syndrome merupakan kelainan hormonal yang sering
terjadi pada wanita pada usia reproduksi dan merupakan salah satu penyebab utama infertilitas dan gangguan haid.
Penamaan penyakit ini berasal dari adanya gambaran USG
berupa indung telur (ovarium) yang mengandung kista kecil dalam jumlah banyak.
Sebenarnya kista-kista kecil tersebut bukan merupakan kista yang sebenarnya
(tumor), tetapi merupakan folikel- folikel telur yang jumlahnya lebih banyak
dari normal.
Penyakit ini dapat terjadi pada seorang wanita setelah
mendapat haid pertamanya (menarche), ataupun muncul bertahun- tahun kemudian, terutama
bila terdapat peningkatan berat badan yang signifikan.
Gejala- gejala SOPK:
1.
Gangguan haid
Gangguan haid merupakan gejala yang paling sering muncul
pada seorang penderita SOPK. Gangguan haid tersebut dapat berupa siklus haid
yang memanjang (>35 hari baru mendapat haid lagi), tidak mendapat haid lebih
dari 3 bulan dan perdarahan haid yang banyak dan memanjang (> 7 hari).
2.
Kegemukan / obesitas
Peningkatan berat badan yang signifikan dan disertai
gangguan haid merupakan gejala yang harus diwaspadai sebagai suatu penyakit
SOPK. Walaupun demikian, bukan berarti wanita yang tidak gemuk tidak dapat
menderita SOPK.
3.
Hiperandrogen
Timbulnya jerawat pada wanita dewasa atau jerawat yang
berlebihan pada wanita usia remaja dan tumbuhnya rambut yang berlebihan pada
wajah dan badan dapat merupakan gejala–
gejala yang mungkin timbul pada wanita penderita SOPK. Hal ini disebabkan oleh
adanya kondisi hiperandrogen, atau kelebihan hormon androgen (hormon yang
dominan terdapat pada laki- laki).
Gejala- gejala tersebut diatas dan tingkat keparahannya
sangat bervariasi dan berbeda antara tiap individu. Pada wanita usia remaja,
gejala yang sering timbul adalah jarang mendapat haid atau bahkan tidak haid.
Sedangkan pada wanita dewasa, SOPK sering berhubungan peningkatan berat badan
yang drastis dalam waktu singkat dan kesulitan hamil (infertilitas).
Penyebab pasti terjadinya SOPK masih belum diketahui hingga
sekarang.
SOPK merupakan penyakit yang penting untuk dikenali dan
diterapi sejak dini karena mempunyai berbagai komplikasi yang dapat terjadi
dalam jangka panjang, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan kanker
endometrium (selaput lendir rahim).
Terapi yang dilakukan sejak dini dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya komplikasi- komplikasi tersebut. Terapi yang biasa
dilakukan pada penderita penyakit SOPK dapat berupa perubahan pola hidup,
seperti menurunkan berat badan dan olah raga teratur disertai dengan pemberian
obat- obatan.
Dok, saya mau tanya.
ReplyDeleteKalo pcos itu bisa ovulasi ga ya? Cara hitungnya gmn ya?
Dok, saya mau tanya.
ReplyDeleteKalo pcos itu bisa ovulasi ga ya? Cara hitungnya gmn ya?